Diri ini masih ingat, tahun pertama kelulusan saat masih
bekerja di Jakarta, kota metropolitan. Hampir dua tahun silam. Saat-saat masa 3
bulan mulai habis, saat itu diri ini merasa bosan dengan karyawan di sana, tapi
hanya satu yang tidak diri ini bosankan, yaitu saat diri ini mulai belajar
salah satu software desain. Saat itu satu karyawan yang menjadi panutanku di
sana, dengan senang hati akan membimbingku belajar desain, tapi dengan syarat
jika dia memang tidak memiliki kegiatan lain. Lama di tunggu, berhari-hari,
sepertinya beliau sibuk terus, hingga diri ini memilih untuk belajar sendiri. Dan
tak lama lagi, tiba saatnya diri ini memilih untuk keluar dari sana. Memilih untuk
mengambil sebuah pekerjaan di kota istimewa Yogyakarta.
Apa yang diri ini dapat di kota yang sekarang ini menjadi
tempat tinggal sementara? Perawalan yang menyedihkan diri ini rasa. Kesepian hingga
larut dalam kebosanan. Tetapi tidak lama setelah itu, diri ini memiliki
kegiatan yang pada saat itu diri ini rasa tidak akan pernah bosan untuk
melakukannya. Tidak jauh beda dengan yang di Jakarta dulu. Ya, kegiatannya
hanyalah belajar salah satu software desain. Tapi dengan jenis ayng berbeda. Diri
ini mendapatkan suatu kenyamanan dan keasyikan saat belajar. Hingga seseorang
datang dalam hidup ini, mengisi dan menambah semangat belajar yang terus
mengebu-gebu.
Benar yang diri ini sangka. Diri ini tidak ada bosannya. Merasa
ini adalah bagian dari hidup ini. Tetapi, tidak di sangka, seseorang itu
tiba-tiba pergi jauh, meninggalkan diri ini yang belum dan sangat jauh dari
kata pandai. Diri ini mencoba berfikir positif. Terkandang, Tuhan memang
mempertemukan kita, tetapi Tuhan tidak menyatukan kita.
Semuanya benar-benar terbalik sekarang, semenjak kepergian
dia. Tetapi diri ini rasa tidak ada gunanya untuk bersedih. Diri ini masih bisa
untuk tegar. Diri ini lalu berusaha untuk bangit, berhasil....... emm,, mungkin
memang belum bisa untuk di katakan berhasil. Tetapi ini jauh lebih baik dari pada
terus memurukan diri di tempat yang tidak bermanfaat. Diri ini lalu mencoba
berkelana memperbanyak ilmu walapun hanya sendirian. Tetapi diri ini sadar,
bahwa di sana masih ada kawan yang senantiasa mau menemani perjalanan hidup
ini.
Mencoba untuk lebih baik lagi. Lagi dan lagi. Hingga kehidupan
berikutnya telah diri ini jalani dengan pelan-pelan tapi pasti. Tetapi aneh,
ini sangat aneh. Saat diri ini merasa jauh lebih baik. Perasaan bosan itu
datang lagi, menghampiri otak ini dan mulai meracuni sel sel otak yang ada. Semua
serasa menjadi bertemakan bosan. Ini itu menjadi tidak bersemangat lagi. hingga semuanya terbangkalai. entah karena apa diri ini merasa sudah jauh meninggalkan apa yang diri ini sukai. Merasa memerlukan pertolongan, tetapi pada siapa? Lemaaahhh.. Sekarang, dan entah untuk sampai kapan :(
Seseorang,, tolong......
Seseorang,, tolong......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar