Sepertinya
awal semester ini tidak akan ada rencana untuk melakukan sebuah perjalanan
dengan kawan-kawan. Semua serba sibuk dengan urusan masing-masing, pun juga
dengan diri ini. Mempersiapkan demi melihat sesuatu yang tidak akan terduga
nantinya.
Semester
ini akan sangat berbeda dengan sebelumnya. Dia yang cuek semakin tidak
memperdulikan, dia yang biasa semakin menjadi luar biasa dalam hidup ini, dan
seperti cerita itu semua akan berlalu dengan sendirinya dan dengan semestinya.
Ini
artinya sebuah musim sudah berakhir dan akan di gantikan dengan musim yang
lain, entah itu hujan, panas, dan badai. Diri ini memang sudah merasakan sebuah
perubahan besar di semester lalu. Semua pemandangan dan sebuah rasa yang sangat
diri ini rindukan. Awalnya diri ini yakin, itu lah yang disebut pelabuhan.
Tetapi ternyata diri ini salah, itu hanya semuah dobrakan untuk menghasilkan
sesuatu yang lebih besar. Ibaratkan kita diasingkan di sebuah kastil yang
sangat berada jauh dari keramaian, bahkan batu-batuan dan pepohonan di sana
tidak pernah mengenal apa itu jalan beraspal, apa itu keramaian dan kehebohan
di pinggir gang. Hingga suatu hari, pintu gerbang kastil itu terbuka,
bena-benar terbuka oleh sebuah dobrakan keras. Tetapi ini bukan ending dari
sebuah cerita. Ini adalah pembukan dalam sebuah cerita kehidupan baru. Bukan
kah semuanya pasti sudah mengiria kalau aka nada kehidupan baru selanjutnya? Ya
memang itu yang terjadi, setelah dobrakan itu. Diri ini di tuntut untuk terus
maju terus berkalana untuk mendapatkan sebuah pelabuhan yang benar-benar
terakhir.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar