Minggu, 27 April 2014

Happy weekend sobat ku.


Dan selamat Siang blog ku tersayang :*
Cieee,, siapa saja nih yang tadi malam keluar main sama si Doi. Hayoo nagku,, :)
Pastinya banyak di antara kalian yang main kan, apa lagi remaja remaja kota Jogja ini,, aduh duh,, kalau denger kata malam minggu saja mereka pada semangat banget buat mainnya. :)
Kalau Lastri sendri,tadi malam memang keluar, dan tujuannya itu mall ambarukmo plaza. Tapi bukan sama si Doi kok, Cuma sama teman kos. Si Doi kan jauh di sana.
Oh ya,,
Ngomong-ngomong tentang kota Jogja tadi,pastilah yang ada di benak kalian itu adalah suasana malam yang mengasikan, iya kan, :) apa lagi suasana malam di kawasan Malioboro.
Oke deh,, malam ini memang saya akan menceritakan sesuatu yang berhubungan dengan Malioboro.
Pulang dari amplas mall,aku langsung otw ke kos,kos ku sendiri sih di daerah JEC. Kalian tau kan gedung JEC,gedung serba guna terbesar di Jogja. Tapi perjalanan mala mini untuk sampai di kos, aku naik busway. Aku harus muter terlebih dahulu megikuti rute busway untuk sampai di helte JEC, karena tidak mungkin juga kan kita buat rute busway sendiri. Hahah itu konyol namanya :).
Mau tidak mau juga itu berarti aku harus melewati kawasan Malioboro. Setauku kebanyakan orang suka dengan suasana malam di Malioboro kan,tapi tidak untuk ku. Kali ini entah kenapa, mengetahui busway yang aku tumpangi memasuki kawasan Malioboro, hati ini merasakan kebencian. Bukannya senang, tapi rasa bencilah yang aku rasakan ketika melewati kawasan Malioboro, apa lagi sudah mendekati kawasan Malioboro selatan. Di sana rasa benci yang sudah dari tadi aku rasakan tiba-tiba menguat,semakin benci,semakin benci, dan semakin benci,ingin rasanya segera lenyap dari sana.
Dulu,sewaktu aku masih terhitung pendatang baru di kota Yogyakarta ini, aku paling suka sama suasana malam di kota ini. Apalagi untuk kawasan Malioboro,tpi tidak untuk kali ini. Semenjak awal tahun 2014 lalu,rasa benci itu tiba-tiba menyerang ku begitu saja. Saking bencinya terkadang aku merasa ingin meneteskan air mata. Keramaian yang ada di sanatidak lagi aku rasakan. Aku hanya merasakan sepiyang sangat menikam ku,seperti yangaku rasakan tadi malam.
Setelah aku fikir-fikir mungkin ini ada kaitannya dengan kejadian di akhir tahun 2013 dan awal tahun 2014. Ingin sekali menghilangkan perasaan benci ini, tapi aku sendiri tidak tau bagaimana caranya. Dalam sekejam, ini semua bias menjadi musuh, itu sebabnya kenapa aku jarang sekali menampakan batang hidung ku pada public.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar